Tema Kali ini saya awali dengan sedikit membahas PENGANTAR ILMU HUKUM.

Belajar Ilmu hukum itu mengasikkan dan menyenangkan lho, siapa sangka dari niat awal ingin berjalan jalan dan menikmati sebuah surga yang tersembunyi dibalik celah celah gunung yang terpencil dengan berbagai keramaha tamahan dan kearifan lokal yang begitu hangat. Diselingi surga pemandangan yang tak ada henti hentinya mata direlaksasikan dengan keagungan tuhan.
Nah tanpa berpanjang lebar lagi ini lah sedikit ulasan tentang hukum 




1. Pengertian Ilmu hukum

Menurut Satjipto Rahardjo Ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan yang berusaha menelaah hukum.Ilmu hukum mencakup dan membicarakan segala hal yang berhubungan dengan hukum.Ilmu hukum objeknya hukum itu sendiri. 
2. Pengertian Pengantar ilmu hukum

Pengantar Ilmu Hukum (PIH) kerapkali oleh dunia studi hukum dinamakan “Encyclopaedia Hukum”, yaitu mata kuliah dasar yang merupakan pengantar (introduction atau inleiding) dalam mempelajari ilmu hukum.

B. Tujuan dan Kegunaan Pengantar Ilmu Hukum

Tujuan Pengantar Imu Hukum adalah menjelaskan tentang keadaan, inti dan maksud tujuan dari bagian-bagian penting dari hukum, serta pertalian antara berbagai bagian tersebut dengan ilmu pengetahuan hukum.

C. Kedudukan dan Fungsi Pengantar Ilmu Hukum

Kedudukan Pengantar Ilmu Hukum merupakan dasar bagi pelajaran lanjutan tentang ilmu pengetahuan dari berbagai bidang hukum.Sedangkan kedudukan dalam kurikulum fakultas hukum adalah sebagai mata kuliah keahlian dan keilmuan.

D. Ilmu Bantu Pengantar Ilmu Hukum

Sejarah hukum, yaitu suatu disiplin hukum yang mempelajari asal usul terbentuknya dan perkembangan suatu sistem hukum dalam suatu masyarakat tertentu dan memperbanding antara hukum yang berbeda karena dibatasi oleh perbedaan waktu.

E. Metode Pendekatan Mempelajari Hukum
Metode Idealis ; bertitik tolak dari pandangan bahwa hukum sebagai perwujudan dari nilai-nilai tertentu dalam masyarakat
    Metode Normatif Analitis ; metode yg melihat hukum sebagai aturan yg abstrak. Metode ini melihat hukum sebagai lembaga otonom dan dapat dibicarakan sebagai subjek tersendiri terlepas dari hal2 lain yang berkaitan dengan peraturan2.

Untuk Lebih Lengkapnya silahkan Download filenya Disini
Berlatar belakang untuk kelancaran dan sebagai tempat bersandar lebih dari jutaan armada kelautan dari berbagai negara, maka dibangunlah Pelabuhan Nggelon untuk nama resminya masih belum diketahui.

Tempat ini begitu indah dan terpojok sehingga berkesan tepencil.
untuk yang berkenginan menikmati deburan ombak laut selatan dan tempat mencari imajinasi, kami akan tunjukan arahnya


dari Kota Pacitan (Alun-alun) Ketimur terus Pasar Arjowinangun belok kanan ke arah Selatan, Sampai ujung jalan belok kiri ,lurus terus ke timur melewati JLS Pacitan, Sampai di Gapura Desa Kembang, Sirnoboyo , belok ke kanan .lurus terus sampai naik ke gunung.
Dari Pacitan , kurang lebih 7 KM memakan waktu 1 jam.






Perbaikan Tebing di Pacitan Rampung, Arus Kembali Lancar
Pacitan - Para pengguna jalan dari arah Pacitan menuju Ponorogo atau sebaliknya tak lagi harus menunggu berjam-jam karena terhalang macet. Ini karena proyek pengeprasan tebing di ruas Desa Ngreco, Kecamatan Tegalombo sudah selesai dikerjakan. Lalu-lintas pun kembali normal.
"Arus lalu-lintas tidak diberlakukan buka tutup lagi," ujar Aiptu Sri Sadono, anggota Polsek Tegalombo kepada jatimupdate.com, Rabu (12/2/2014).
Selama hampir 6 bulan terakhir pelebaran jalan provinsi itu terus dikebut. Pengeprasan tebing yang melibatkan puluhan alat berat itu sekaligus menyelesaikan sisa penyempitan sepanjang 2,5 kilometer yang menjadi penghambat transportasi dari dan ke dua arah.
Selama pengeprasan berlangsung, arus lalu-lintas tersendat. Terlebih dengan diberlakukannya sistem buka tutup yang menyebabkan atrean panjang dengan waktu tunggu lebih dari 1 jam. Akibatnya banyak pengguna jalan yang memilih lewat pada pagi hari sebelum proyek dimulai atau sore hari setelah proyek berhenti.
"Sekarang lalu-lintas ke dua arah sepenuhnya lancar. Tolong disebarkan informasinya," imbuh Sri.
Kendati arus lalu-lintas tanpa hambatan namun Sri Sadono tetap mengimbau pengguna jalan tetap berhati-hati. Meski beraspal mulus dan berbadan jalan lebar, namun di jalur tersebut terdapat banyak tikungan tajam. Selain itu, saat hujan turun masih berpeluang terjadi longsor. 






Hujan deras yang mengguyur sebagian besar kawasan Pacitan sepanjang Rabu (15/1), menyebabkan sungai Grindulu nyaris meluap. Beberapa titik terpantau mengkhawatirkan karena banjir mengancam pemukiman penduduk
Di wilayah Barehan Kelurahan Sidoharjo, air bah mulai naik hingga tanggul pembatas. Warga yang bermukim di sebelah tanggul khawatir air terus meninggi sehingga banjir meluap atau terjadi tanggul jebol. Padahal, ratusan keluarga tinggal di kawasan tersebut. Untuk menjaga kemungkinan terburuk warga dan petugas dari BPBD terus memantau perkembangan.

Titik lain yang juga mengkhawatirkan adalah jalur Pacitan-Ponorogo ruas Dusun Pajaran Desa Gunungsari serta ruas jalan Arjosari Jatimalang Kecamatan Arjosari.Di dua lokasi tersebut air tinggal kisaran 30 cm naik meluber ke jalan raya. Bahkan, di Dusun Pajaran jembatan penghubung menuju Desa Pagutan terancam putus. Air telah menggenangi dua sisi jembatan sehingga tidak dapat dilewati. Warga dan anak-anak pulang sekolah yang biasa memanfaatkan jalur alternatif tersebut terpaksa memutar lewat jembatan gantung yang lokasinya lumayan jauh.

Tidak mau kecolongan, bupati Pacitan Indartato didampingi kepala Dinas PU dan Binamarga serta Kepala BPBD melakukan monitoring lapangan. Orang nomor satu di Pacitan itu melihat langsung lokasi. Melihat situasi terakhir, Bupati minta pihak terkait terus memantau perkembangan. Ini karena  hujan masih terjadi terutama di kawasan hulu.Kepada masyarakat diminta tetap tenang namun juga tidak mengindahkan kewaspadaan.

Hujan yang terjadi sepanjang Selasa malam hingga Rabu siang memang cukup deras dan merata hampir disemua wilayah Pacitan.Selain Banjir, kabupaten Pacitan juga rawan terjadi longsor tanah amblas dan pohon tumbang. Beberapa waktu lalu 9 rumah di Dusun Ngasem Desa Karanggede terpaksa mengungsi karena tanah dimana mereka membangun rumah amblas sedalam kurang lebih 15m. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai milyaran rupiah.(Riz)
 KABUPATEN PACITAN
Locator kabupaten pacitan.png
Peta lokasi Kabupaten Pacitan
Koordinat: 110º 55’ - 111º 25’ Bujur timur dan 7º 55’ - 8º 17’ Lintang Selatan


Kabupaten Pacitan terletak di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo di utara, Kabupaten Trenggalek di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah) di barat. Sebagian besar wilayahnya berupa pegunungan kapur, yakni bagian dari rangkaian Pegunungan Kidul. Tanah tersebut kurang cocok untuk pertanian.
Pacitan juga dikenal memiliki gua-gua yang indah, diantaranya Gua Gong, Tabuhan, Kalak, dan Luweng Jaran (diduga sebagai kompleks gua terluas di Asia Tenggara). Di daerah pegunungan seringkali ditemukan fosil purbakala.

Transportasi

Ibukota Kabupaten Pacitan terletak 101 km sebelah selatan Kota Madiun. Terminal utama adalah terminal Pacitan. Akses jalan timur (dari Ponorogo & Madiun) yang cukup banyak tikungan tajam masih menjadi kendala utama transportasi, sementara akses jalan barat ke arah Jawa Tengah ada 2 pilihan, yaitu melewati jalur selatan dengan rute lebih panjang namun jalan relatif lebar atau melewati rute Sedeng dengan jarak tempuh lebih pendek namun harus melewati tanjakan sedeng barat (desa Sedeng) yang cukup tajam, sehingga bus besar tidak memungkinkan lewat jalur ini.
Namun begitu saat ini telah mulai dibangun jalur alternatif lintas selatan yang direncanakan akan melewati wilayah bagian selatan Kabupaten Pacitan ke arah timur, yang menghubungkan Pacitan dengan Kabuputen Trenggalek, melalui jalur Pacitan Kota - Kebonagung - Tulakan - Lorok - Sudimoro - Panggul (wil. Kab. Trenggalek) dst.
Rute terjauh dari akses jalur timur adalah ke Surabaya yang dilayani bus besar patas AC, namun dalam 1 hari hanya ada 2x pemberangkatan dari dan ke Pacitan. Rute selanjutnya adalah Ponorogo - Pacitan dilayani bus 3/4, armada tipe ini cukup banyak sehingga dalam 1 hari lebih dari 5 pemberangkatan bus dari terminal Arjowinangun.
Rute barat (ke Surakarta) dilayani bus AKAP dengan jumlah yang cukup banyak, namun hanya beroperasi dari jam 05.00 hingga 16.00. Untuk rute barat yang lewat Sedeng hanya dilayani kendaraan umum tipe kecil seperti colt dan carry dengan pemberhentian terakhir di Kecamatan Punung.

Pembagian administratif

Secara administratif Pacitan terbagi menjadi 12 kecamatan:
  1. Pacitan
  2. Kebonagung
  3. Arjosari
  4. Tulakan
  5. Ngadirojo
  6. Punung
  7. Pringkuku
  8. Donorojo
  9. Nawangan
  10. Tegalombo
  11. Sudimoro
  12. Bandar

Perekonomian

Kondisi geografis Pacitan yang sebagian besar berbukit tandus menyebabkan daerah ini kurang cocok untuk bercocok tanam padi sehingga ketela pohon atau singkong menjadi alternatif sejak dahulu.
Hasil pertanian utama Pacitan adalah padi, singkong, cengkeh, kelapa dan kakao yang baru dibudidayakan beberapa tahun terakhir. Potensi bahan tambang juga cukup besar di kawasan Pacitan. Kerajinan batu akik yang terpusat di kawasan Donorojo, sedikit banyak telah menyumbang nilai penting bagi Pacitan.

Makanan khas

Makanan khas Pacitan adalah nasi tiwul, bahkan penganan ini dahulu merupakan makanan pokok pengganti nasi bagi masyarakat Pegunungan Kidul seperti Wonogiri, Wonosari, Pacitan, dan Trenggalek. Nasi tiwul terbuat dari gaplek (umbi dari ketela pohon yang dikeringkan) yang kemudian ditumbuk dan ditanak.

Industri

Di Pacitan telah terdapat beberapa sentra industri yaitu industri rokok milik perusahan rokok Sampoerna, dan perusahan rokok Sukses. Industri lainnya adalah berdirinya pabrik Timah di daerah Arjosari, Pabrik Triplek di Widoro, pabrik Woodboard di Arjosari. Selain itu dibangun juga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Dengan Daya 2 X 315 MW yang berlokasi di Teluk Bawur,Sudimoro yang telah diresmikan oleh Presiden SBY Pada tanggal 16 Oktober 2013 secara langsung di PLTU Pacitan

Tokoh penting

Presiden Indonesia saat ini, Susilo Bambang Yudhoyono, lahir di Pacitan pada 9 September 1949. Semasa era pemerintahan orde baru, Haryono Suyono juga pernah menjabat sebagai menteri BKKBN.